PII (Personally Identifiable Information) dan SPII (Sensitive Personally Identifiable Information) adalah dua istilah yang digunakan dalam konteks perlindungan data dan privasi.

1. PII (Personally Identifiable Information):
PII mengacu pada data atau informasi apa pun yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menghubungi, atau melacak individu tertentu. Ini termasuk identifikasi langsung, seperti nama seseorang, alamat email, nomor telepon, nomor keamanan sosial, atau nomor SIM, serta identifikasi tidak langsung yang, ketika digabungkan, dapat mengidentifikasi seseorang. PII bersifat sensitif dan memerlukan perlindungan khusus untuk mencegah akses atau pengungkapan yang tidak sah.

Contoh PII:
- Nama lengkap
- Tanggal lahir
- Alamat rumah
- Alamat email
- Nomor telepon
- Nomor identifikasi nasional (misalnya, Nomor Keamanan Sosial di AS)

2. SPII (Sensitive Personally Identifiable Information):
SPII melampaui PII standar dengan mencakup informasi yang sangat sensitif dan memerlukan perlindungan yang lebih besar karena potensinya untuk menyebabkan kerugian jika dikompromikan. SPII dapat mencakup rincian tentang kesehatan seseorang, informasi keuangan, data biometrik, atau data lainnya yang, jika disalahgunakan atau diungkapkan, dapat menyebabkan pencurian identitas, penipuan keuangan, atau konsekuensi serius lainnya.

Contoh SPII:
- Catatan medis dan informasi kesehatan
- Nomor rekening keuangan (misalnya, nomor kartu kredit, nomor rekening bank)
- Data biometrik (misalnya, sidik jari, pemindaian retina)
- Nomor identifikasi pribadi (misalnya, PIN)
- Informasi pribadi yang terkait dengan anak-anak

Organisasi dan entitas yang mengelola PII dan SPII memiliki tanggung jawab hukum dan etika untuk melindungi data ini dan mematuhi undang-undang perlindungan data dan privasi yang relevan untuk mencegah pelanggaran data dan melindungi hak privasi individu.